Thursday, December 2, 2010

Tafsir Tarbiyah QS. AL IMRAN AYAT 79-80

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Anda tentu memahami tentang ilmu tafsir dimana ilmu ini menafsirkan ayat al-Qur’an berdasarkan dalil aqli dan naqli. Di dalam al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan masalah hukum, sosial, ekonomi bahkan sampai kepada pendidikan sehingga selayaknya manusia harus berpedoman pada al-qur’an dan hadist karena hadist juga menjadi dukungan al-qur’an.

Latar Belakang Aliran Al-Asy’ariyah

Nama lengkap Al-asy’ari adalah Abu Al-hasan Ali bin Ismail bin Ishak bin Salim bin Ismail bin Abdullah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah bin Abi Musa Al-Asy’ari. Menurutgalk beberapa riwayat, Al-asy’ari lahir di Bashrah pada tahun 260 H / 875 M. ketika berusia lebih dari 40 tahun, ia hijrah ke kota Baghdad dan wafat disana pada tahun 324 H / 935 M.

Menurut ibnu Asakir, ayah Al-Asy’ari adalah

Doktrin-doktrin Al-Asy’ariyah

Formulasi pemikiran Al-asy’ariyah, secara esensial, menampilkan sebuah upaya sintesis antara formulasi ortodoks ekstrim di satu sisi dan Mu’tazillah di sisi lain. Corak pemikiran yang sintesis ini, menurut watt, barangkali dipengaruhi teologi kullabiah (teologi sunni yang dipelopori Ibn kullab).

Pemikiran-pemikiran Al-asy’ariyah yang terpenting adalah berikut ini.
a.    Tuhan dan sifat-sifatnya

Paham-paham Al-Asy’ariyah


1.    Corak Pemikiran Asy’ariyah
Asy’ari adalah orang yang pernah menganut paham mu’tazilah, tidak menjauhkan diri dari pemakaian akal pikiran dan argumentasi fikiran. Ia menentang dengan kerasnya mereka yang mengatakan bahwa pemakaian akal fikiran dalam masalah Agama atau membahas tentang yang tidak pernah disinggung Rasul adalah salah. Selain itu juga ia mengingkari orang-orang yang

Tokoh Aliran Al-Asy’ariah


Jikalau Al-Asy’ari merupakan pemuka yang pertama membentuk aliran yang kemudian memakai namanya, maka pemuka-pemuka yang memperkembangkan aliran ini adalah tokoh-tokoh besar yang mempunyai andil dalam menyebarluaskan dan memperkuat mazhab ini. Diantara pengikut yang terpenting adalah:

1.    Muhammad Iba Al-Tayyib ibn Muhammad Abu Bakar Al- Baqillani (403 H)
Abu Bakar Al-Baqillani adalah